Home » » infeksi masa nifas

infeksi masa nifas

| 2:58 AM

1.    konsep dasar
Istilah infeksi nifas menyangkut semua peradangan yanag disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genitalia, pada waktu persalinan dan nifas. Demam nifas atau dengan kata lain morbiditas puerperalis meliputi demam dalam masa nifas oleh sebab apapun. Di Negara-negara sedang berkembang, dengan pelayanan kebidan yang masih jauh dari sempurna, peranan infeksi nifas masih besar ( saifuddin, 2008 )

2.    pencegahan tejadinya infeksi nifas
a)    Selama kehamilan, anemia merupakan predisposisi untuk infeksi nifas, oleh sebab itu anemia harus diusahan memperbaikinya : keadaan gizi juga merupakan faktor penting, karena diet yang baik harus di perhatikan, koitus pada masa hamil tua harus hati-hati jangan sampai mengakinbatkan pecahnya ketuban dan terjadinya infeksi.
b)    Selama persalinan membatasi banyaknya kuman yang masuk kedalanm jalan lahir, untuk menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut dan mencegah terjadinya perdarahan banyak
c)    Selama nifas, sesudah partus terdapat beberapa luka dijalan lahir, hari0hari pertama jika ada luka harus dijaga agar luka tidak terkena infeksi

3.    Macam-macam infeksi pada masa nifas
a)    Endometritis
Endometritis adalah radang pada endrometrium, kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insertion plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium.
Gambaran klinik : kenaikan suhu, uterus pada endometritis agak membesar nyeri pada perabaan, uterus lembek, pada endometritis tidak meluas pada hari pertama penderita merasa kurang sehat, nyeri perut, mulai hari ketiga suhu meningkat, nadi cepat, lochea kadang-kadang berbau.
Penanganan ( sesuai instruksi deokter ) : jika bidan menemukan kasus ini ditempat praktek lakukan kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan rujukan dan stabilkan dahulu kondisi ibu dengan pemberian cairan, dirumah sakit tindakan yang dilakukan siapkan transfusi darah jika ada perdarahan berikan antibiotic kombinasi sampai ibu bebas demam selama 48 jam : ampisilin 2g IV setiap 6 jam, di tambah gentamisin 5mg/BB secara IV setiap 24 jam, ditambah Metronidazol 500mg IV setiap 8 jam. Jika demam masih ada 72 jam setelah therapi kaji ulang diagnosis

b)    Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang merupakan pembungkus visera dalam rongga perut. Peritonitis adalah respons invasi atau suparatif dari perineum yang disebabkan oleh iritasi kimiawi atau invasi bakteri .

Tanda dan gejala :
-    Demam tinggi, takikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi, nyeri abdomen yang hebat dinding perut akan terasa tegang karena mekanisme antisipasi penmderita secara tidak sadar untuk menghindari palpasi nya yang menyakitkan atau tegang karena iritasi perineum
Penanganan yang boleh dilakukan oleh bidan (intruksi dokter) pasang selang nasogastrik, infuse cairan rl, berikan antibiotic kombinasi, sampai ibu bebas demam selama 48 jam : ampisilin 2g IV setiap 6 jam, di tambah gentamisin 5mg/BB secara IV setiap 24 jam, ditambah Metronidazol 500mg IV setiap 8 jam. Jika perlu dilakukan raparotomi (dikerjakan oleh Dokter) untuk drainase.

4.    Bendungan Asi
Bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan asi dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan tubuh
Tanda dan gejala :

-    Mammae panas serta keras pada perabaan dan nyeri, putting susu mendatar sehingga bayi sulit menyusu, pengeluaran susu trekadang terhalang oleh duktuli laktiferi menyempit, payudara bengkak, keras, dan panas, nyeri bila ditekan, warna kemerahan, suhu tubuh sampai 38ᵒ c.
Penanganan yang dilakukan yang paling penting adalah dengan mencegah terjadinya payudara bengkak : susukan bayi segera setelah lahir, susukan bayi tanpa jadwal, keluarkan asi sedikit sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, keluarkan asi dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan asi, laksanakan perwatan payudara setelah melahirkan, untuk mengurangi rasa sakit pada payudara berikan kompres dingin dan hangat dengan handuk secara bergantian kiri dan kanan, untuk memudahkan bayi menghisap atau menangkap putting susu berikan kompres sebelum menyusui, untuk mengurangi bendungan di vena dan pembuluh getah bening dalam payudara lakukan pengurutan.

5.    Mastitis
Mastitis merupakan peradangan payudara yang dapat ddisertai atau tidak disertai infeksi. Mastitis umum terjadi pada minggu ke 1-5 setelah melahirkan terutama pada primipara. Infeksi terjadi melalui luka pada putting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah

Tanda dan gejala
-    Rasa panas dingin disertai kenaikan suhu, penderita merasa lesu tidak napsu makan, mammae membesar, nyeri pada suatu tempat kulit merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaaan
Penanganannya  yang boleh dilakukan oleh bidan (intruksi Dokter) berikan antibiotic aantara lain : loksasilin 500 mg per oral 4 x seehari selama 10 hari atau eritromisin 250 mg per oral 3x sehari selama 10 hari bantu ibu agar tetap meneteki , bebat payudara, kompres dingin sebelum meneteki untuk mengurangi bengkak dan nyeri, berikan parasetamol 500 mg per oral, evaluasi 3 hari.

6.     Trombofeblitis
Trombofeblitis adalah kelainan pada masa nifaas yaitu seteah melahirkan dimana terjadi sumbatan pada pembulu darah yang disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
-    Jenis-jenis tromboflebitis

a.    Tromboflebitis femoralis

Dapat mengenai vena-vena  pada tungkai misalnya vena femoralis, vena poplitea dan vena safena, sering terjadi hari ke 10 pasca partum
Tandan dan gejala
Keadaan umum baik, suhu badan sub febris 7-10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai menggigil dan nyeri sekali, pada salah satu kaki yang terkena, biasanya kaki kiri akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut: kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar membengkak, lebih panas dengan dibandingkan dengan kaki lainya .

penanganan 

jika bidan menemukan ibu ya ng mengalami tromboflrbiis femoralis , maka asuhan yang diberikan adalah : kaki ditinggikan untuk mengurangi pembengkakan, setelah melakukan gerak pada kaki hendaknya tetap dibalut oleh elastic atau memakai kaos kaki panang yang elastis selama mungkin, kemudian kompres hangat pada kaki.

b.    Tromboflebitis velvic

Yakni mengenai vena-vena dinding uterus dan logamentum latu, yaitu vena ovarika, vena uteriana, dan vena hipoglastika. Biasanya terjadi sekitar hari ke 14 atau ke 15 pasca partum.
Tanda dan gejala
Nyeri pada perut dibagian bawah atau perut bagian samping timbul hari ke 2- 3 mas nifas denga atau tanpa panas . penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakkteristik sebagai berikut : menggigil berulang kali, menggigil insisi terjadi  sangat berat (20-40 menit) dengan interval hanya beberapa jam ssaja dan kadang-kadang 3 hari pada waktu mennggigil penderita hampir tidak panas, suhu tubuh naik turun secara tajam, abses pada velvic.
Pengobatan tromboflebitis velvika, tujuan terapi ialah mencegah emboli paru dan mengurangi akibat-akibat tromboflebitis (edema kaki yang lama dan perasaan nyeri ditungkai) 

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Comment

Random Post

Powered by Blogger.
 
Support : Kebidanan | Bidan | Seputar Kebidanan
Copyright © 2013. Kebidanan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger