Home » » ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM

ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM

| 12:44 AM





ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM  24 JAM PADA NY. I
DI RSUD SEKARWANGI
KAB SUKABUMI

Tanggal    : 12 Maret 2014
Waktu        : 14.00 WIB
Tempat    : Ruang Nifas RDS
Pengkaji     : Mahasiswa STIKes Rajawali

3.1.6    Data Subjektif
Keluhan utama : ibu mengeluh lemas, mulas dan terasa sakit pada bekas    jahitan perineum.
3.1.7    Data Objektif
Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHG, R : 22 x/menit, N : 83x/menit, suhu : 36,6 C. Vulva-vagina tidak ada kelainan, terdapat luka bersih, terdapat pengeluaran vagina : lochea sanguinolenta tidak berbau.
3.1.8    ANALISA
Diagnosa    : P1A0 postpartum 24 jam dengan riwayat ekstraksi vacum
3.1.9    Penatalaksanaan
Pukul 10.00 WIB
1.    Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dalam keadaan baik.
  Ev : Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan.
2.    Mengingatkan kembali mengenai tanda bahaya pada masa postpartum seperti : mudah lelah, sulit tidur, demam, nyeri atau terasa panas pada saat buang air kecil, sembelit/haemoroid, sakit kepala terus menerus, nyeri bengkak, nyeri abdomen, cairan vagina yang berbau busuk, payudara sangat sakit saat di sentuh, bengkak, putting susu pecah-pecah, sulit menyusui, kesedihan, merasa mampu merawat bayinya sendiri.
3.    Mengingatkan  kembali mengenai pentingnya ASI ekslusif, pemberian ASI saja termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun sejak lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan madu untuk bayi baru lahir tidak di benarkan. Karena ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energy dan zat yang di butuhkan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Ev : ibu mau melakukannya dirumah.
4.    Menjelaskan  kembali kepada ibu tentang cara menyusui bayi yang benar dengan posisi duduk, berdiri, atau berbaring kalau posisinya duduk di sangga dengan bantal dibelakang, tangan kanan memegang tubuh bayi, dan tangan kiri menyangga payudara agar posisi mulut bayi masuk pada aerola,  yakin kan hidung bayi tidak sulit bernafas dan sebelum menyusui bayi terlebih dahulu ASI di keluarkan  sedikit lalu diolwskan pada bagian putting agar putting tidak lecet, tidak pecah-pecah. Frekuensi bayi menyusui 3 jam sekali.
Ev :  Ibu mengerti dan memahaminya
5.    Menjelaskan tentang personal higiene : untuk mencegah terjadinya infeksi, kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan yang sangat penting untuk tetap di jaga, anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, kemudian membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminya, jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
6.    Mengingatkan kembali ibu agar istrahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tanggga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristrahat selagi bayi tidur, jika ibu kurang istrahat itu akan mengurangi jumlah ASI yang di prroduksi, memperlambat proses involusi uterus  dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi.
Ev : ibu mengerti mengenai penjelasan yang telah dilakukan
7.    Dokter  melakukan visit dan hasilnya ibu di perbolehkan pulang
Ev : ibu pulang pada pukul 15.00 WIB.
8.    Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ke bidan terdekat 7 hari berikutnya.
Ev : Ibu mengerti dan akan melakukanya.




ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM 6 JAM PADA NY. I
DI ..........................
KAB ......................

Tanggal    : 10 Maret 2011
Waktu        : 20.00 WIB
Tempat    : Ruang Nifas
Pengkaji     : Mahasiswa STIKes............

3.1.1    Data Subjektif
1.    Identitas/Biodata       Ibu        Suami
Nama    : Ny. I    Tn. Z
Umur    : 19 Tahun    24Tahun
Suku/Bangsa    :Sunda/Indonesia    Sunda/Indonesia
Agama    : Islam    Islam
Pendidikan    : SMP    SMP
Pekerjaan    : IRT    KaryawanSwasta
Alamat    : Kp.Cibendi Rt/Rw 05/03 Bantar kalong,
  Sukabumi
Telp    : -   

2.    Status Kesehatan
a.    Pasien dipindahkan dari ruang bersalin ke ruang nifas RDS RSUD Sekarwangi pada tanggal 10 Maret 2014 pukul: 19.00 WIB.
b.    Keluhan utama : ibu mengeluh lemas, mulas dan terasa sakit pada bekas jahitan perineum.





c.    Pola 6 jam terakhir
Tabel 3.1 Pola Sehari-hari Postpartum 6 Jam
No    Pola sehari-hari    Postpartum
1.    a.    Nutrisi
Frekuensi
Makanan pantangan
Jenis makanan

b.    Minuman
Jumlah
Jenis minuman   
Sudah  makan
Tidak ada
Nasi+lauk pauk


 600 cc
air putih, air teh manis
2.    Pola Eliminasi
a.    BAK
Frekuensi
Warna

b.    BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna   

Sudah BAK
Kuning jernih


Belum BAB
-
-
d.    Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit sistemik, seperti  penyakit jantung, ginjal, TBC, hipertensi, asma, hepatitis, dll.
e.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti jantung, ginjal, TBC, hipertensi, asma, hepatitis, dll.
f.    RiwayatSosial
Ibu dan keluarga senang atas kelahiran anak ini. Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada adat istiadat atau kebiasaan yang harus dilakukan setelah melahirkan.
g.    Riwayat Persalinan sekarang
1)    Ibu mengatakan bahwa ini persalinan yang pertama
2)    Tempat melahirkan di BLUD RSUD Sekarwangi ditolong oleh Bidan dan mahasiswa .
3)    Ibu
a)    Jenis persalinan    : dengan vacuum ekstraksi
b)    Tidak ada komplikasi / kelainan dalam persalinan.
c)    Placenta lahir spontan
d)    Perineum laserasi derajat II dilakukan hecting
e)    Perdarahan : ±200 ml
4)    Bayi
a)    Lahir tanggal : 10 Maret 2014 Pukul : 15.15 WIB
b)    BB: 2800 gr
c)    PB : 51 cm
d)    Tidak ada cacat bawaan, masa gestasi : 39 minggu, dengan keadaan baik

3.1.2    Data Objektif
1.    Pemeriksaan Fisik
a.    Keadaan Umum     : Baik
Kesadaran         : Compos Mentis
TTV         : TD     : 140 /90 mmHg ,     R     : 22 x/menit,
      N      : 81 x/ menit,            S     : 36,9 0C
b.    Mata         : Konjungtiva merah muda, sklera putih bersih
c.    Leher         : Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
d.    Dada
Payudara:
Inspeksi    : Bentuk simetris, keadaan bersih, puting susu
  Menonjol

Palpasi    : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar axiler, tidak ada pengeluaran kolostrum
e.    Abdomen
Palpasi :
TFU             : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus     : Keras
Konsistensi        : Keras
Kandung kemih     : Penuh
f.    Genitalia
Inspeksi
Vulva dan vagina tidak ada kelainan, tidak ada oedema, tidak ada hematoma, pengeluaran darah berwarna merah (lochea rubra), konsistensi cair,bau  normal, banyaknya 1 pembalut ± 50 cc.
g.    Perineum    : Luka jahitan bersih, tidak ada jahitan yang terlepas
h.    Anus        : Tidak ada hemoroid
i.    Ekstremitas
Atas         : Tidak ada oedema
Bawah    :Tidak ada oedema, tidak ada varices, refleks   patella kanan: positif, kiri: positif
2.    Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

3.1.3    ANALISA
1.    Diagnosa    : P1A0  postpartum 6 jamdengan riwayat ekstraksi vacum
2.    Masalah      : ketidaknyamanan fisiologis pada ibu postpartum yaitu
rasa mulas dan nyeri pada luka jahitan
3.    Kebutuhan :
a.    Asuhan fisiologis pada ibu postpartum yaitu mengenai cara mengatasi mulas dan perawatan luka jahit perineum
b.    Konseling masa postpartum dan tanda bahaya pada masa postpartum

3.1.4    Penatalaksanaan
Pukul 21.20 WIB
1.    Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu baik, mulas yang ibu alami normal terjadi, akibat proses involusi atau proses uterus kembali dalam keadaan semula melalui kontraksi yang menyebabkan mulas dan mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan menarik napas dari hidung dan mengeluarkannya lewat mulut; ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan dan melakukan teknik relaksasi.
2.    Menjelaskan pada ibu tentang adanya rasa nyeri, bahwa rasa nyeri tersebut hal yang fisiologis ; ibu mengerti dan memahami hal yang sudah dijelaskan
3.    Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB ; ibu bisa  melakukan BAK ke kamar mandi dengan sendiri
4.    Menjelaskan mengenai tanda bahaya pada masa postpartum seperti sakit kepala hebat, nyeri ulu hati disertai pandangan mata kabur, mudah lelah, sulit tidur, demam, nyeri atau panas  saat  BAK, nyeri perut, keluar cairan berbau busuk dari kemaluan, payudara sangat sakit bila disentuh, bengkak pada payudara, puting susu lecet, kesulitan saat menyusui dan ibu merasa sedih. Serta menyarankan pada ibu untuk segera menemui petugas kesehatan apabila mengalami salah satu tanda bahaya tersebut; Ibu  dapat menyebutkan kembali 8 tanda bahaya pada masa nifas.
5.    Meningkatkan personal hygiene :
6.    Memberitahu ibu tentang personal hygiene yaitu dengan menganjurkan ibu untuk merawat dan menjaga kebersihan perineum dan vulva yaitu dengan cara menganjurkan ibu untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin serta menganjurkan kepada ibu untuk membersihkan vulvanya setiap habis BAK maupun BAB dengan air dingin dari arah depan ke belakang dan dikeringkan menggunakan handuk atau tissue serta memberitahukan ibu untuk sering mengganti pembalut dengan yang baru apabila dalam 4 atau 6 jam pembalut sudah penuh; ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran yang diberikan.
7.    Memberikan terapi Antibiotik (Amoxcilin 500mg 3x1 per oral), Analgetik (Asam Mefenamat 500mg 3×1 per oral) sesudah makan untuk meredakan sakit luka jahitan ibu dan memberikan Vit A (1x1) per oral; ibu mengerti dan akan meminum obat setelah makan.
8.    Mengakhiri pertemuan dan menganjurkan ibu untuk melapor pada bidan atau petugas kesehatan lain yang ada di ruangan jika ada keluhan dan tanda bahaya seperti yang sudah dijelaskan; Ibu mengatakan bersedia melapor bila ada masalah atau keluhan.




ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM  12 JAM PADA NY. I
DI RSUD SEKARWANGI
KAB SUKABUMI

Tanggal    : 10 Maret 2011
Waktu        : 20.00 WIB
Tempat    : Ruang Nifas
Pengkaji     : Mahasiswa STIKes............


3.1.2    Data Subjektif
Keluhan utama : ibu mengeluh lemas, mulas dan terasa sakit pada bekas    jahitan perineum, ibu sudah bisa BAK± 9x
3.1.3    Data Objektif
Tanda-tanda vital : TD : 130 /90 mmHg , R : 22 x/menit, N : 80 x/ menit,      S : 36,5 0C, konjungtiva : merah muda, sclera : putih, vulva dan vagina tidak ada kelainan, tidak ada oedema, tidak ada haematoma, pengeluaran darah berwarna merah (lochea rubra), TFU : 3 jari di bawah pusat, kontraksi uterus : keras, kandung kemih : kosong, pengeluaran pervaginam : lochea rubra.
3.1.4     ANALISA
-    Diagnosa    : P1A0  postpartum 12 jam dengan riwayat ekstraksi vacum
-    Masalah      : ketidaknyamanan fisiologis pada ibu postpartum yaitu
rasa mulas dan nyeri pada luka jahitan
-    Kebutuhan :
a.    Asuhan fisiologis pada ibu postpartum yaitu mengenai cara mengatasi mulas dan perawatan luka jahit perineum
b.    Konseling masa postpartum dan tanda bahaya pada masa postpartum



3.1.5     Penatalaksanaan
 Pukul 21.20 WIB
1.    Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dalam keadaan baik.
    Ev : Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan.
2.    Memberitahu ibu agar tidak menahan BAB dan BAK
       Ev : ibu mengerti dan memahaminya.
3.     Memberikan penjelasan kesehatan mengenai tanda bahaya pada masa   postpartum seperti : mudah lelah, sulit tidur, demam, nyeri atau terasa panas pada saat buang air kecil, sembelit/haemoroid, sakit kepala terus menerus, nyeri bengkak, nyeri abdomen cairan vagina yang berbau busuk, payudara sangat sakit saat di sentuh, bengkak, putting susu pecah-pecah, sulit menyusui, kesedihan, merasa kurang mampu merawat bayinya sendiri.
     Ev : ibu mengerti  mengenai penjelasan yang telah diberikan dan akan memberitahukan petugas kesehatan apabila ada tanda – tanda bahaya.
4.    Memberitahukan mengenai pentingnya ASI ekslusif, pemberian ASI saja termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun sejak lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan madu untuk bayi baru lahir tidak di benarkan. Karena ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energy dan zat yang di butuhkan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
5.    Menjelaskan kepada ibu tentang cara perawatan payudara dan  menyusui bayi yang benar dengan posisi duduk, berdiri, atau berbaring kalau posisinya duduk di sangga dengan bantal dibelakang, tangan kanan memegang tubuh bayi, dan tangan kiri menyagga payudara agar posisi mulut bayi masuk pada aerola, yakin kan hidung bayi tidak sulit bernafas dan sebelum menyusui bayi terlebih dahulu ASI di keluarin sedikit lalu dioleskan pada bagian putting agar putting tidak lecet, tidak pecah-pecah. Frekuensi bayi menyusui 3 jam sekali
     Ev : ibu mengerti dan memahaminya
6.    Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini yaitu dengan cara bangun dari tempat tidur  dan berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil  supaya aliran darah lancar dan otot-otot perut kembali  normal ; ibu mengerti dan sudah berjalan serta ke kamar mandi untuk buang air kecil dengan didampingi ileh suaminya.
7.    Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan yang bergizi dan tinggi protein, gizi seimbang untuk membantu memperlancar produksi ASI dan membantu memulihkan kondisi ibu ‘ ibu mengerti dan akan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi dan gizi seimbang.
        Ev : Ibu mengerti dan akan melaksanakanya.
8.    Menjelaskan pada ibu mengenai proses laktasi, pengertian dan manfaat pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa diberikan makanan tambahan lainnya, sehingga ASI menjadi lebih optimal.
    Ev : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
9.    Selain membuat bayi ibu menjadi lebih sehat, pemberian ASI selama 6 bulan dapat digunakan juga sebagai metode kontrasepsi alami
Ev : ibu mengerti dengan apa yang telah dijelaskan dan ibu akan memberikan ASI ekslusif kepada bayinya selama 6 bulan.
10.    Menjelasklan tentang personal higiene: untuk mencegah terjadinya infeksi, kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan yang sangat penting untuk tetap dijaga, anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan ibu mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya, jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
Ev: ibu mengerti dengan penjelasan dan bisa melakukannya.
11.    Anjurkan ibu agar istirahat cukup untik mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur, jika ibu kurang bistirahat itu akan mengurangi jumlah ASI yang di produksi, memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi.
Ev: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bisa melakukanya.
12.    Menjelaskan aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut ini: secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu-satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu akan aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan aja ibu siap.
Ev: ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan.












ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM  24 JAM PADA NY. I
DI RSUD SEKARWANGI
KAB SUKABUMI

Tanggal    : 12 Maret 2014
Waktu        : 14.00 WIB
Tempat    : Ruang Nifas RDS
Pengkaji     : Mahasiswa STIKes Rajawali

3.1.6    Data Subjektif
Keluhan utama : ibu mengeluh lemas, mulas dan terasa sakit pada bekas    jahitan perineum.
3.1.7    Data Objektif
Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHG, R : 22 x/menit, N : 83x/menit, suhu : 36,6 C. Vulva-vagina tidak ada kelainan, terdapat luka bersih, terdapat pengeluaran vagina : lochea sanguinolenta tidak berbau.
3.1.8    ANALISA
Diagnosa    : P1A0 postpartum 24 jam dengan riwayat ekstraksi vacum
3.1.9    Penatalaksanaan
Pukul 10.00 WIB
1.    Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dalam keadaan baik.
  Ev : Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan.
2.    Mengingatkan kembali mengenai tanda bahaya pada masa postpartum seperti : mudah lelah, sulit tidur, demam, nyeri atau terasa panas pada saat buang air kecil, sembelit/haemoroid, sakit kepala terus menerus, nyeri bengkak, nyeri abdomen, cairan vagina yang berbau busuk, payudara sangat sakit saat di sentuh, bengkak, putting susu pecah-pecah, sulit menyusui, kesedihan, merasa mampu merawat bayinya sendiri.
3.    Mengingatkan  kembali mengenai pentingnya ASI ekslusif, pemberian ASI saja termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun sejak lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan madu untuk bayi baru lahir tidak di benarkan. Karena ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energy dan zat yang di butuhkan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Ev : ibu mau melakukannya dirumah.
4.    Menjelaskan  kembali kepada ibu tentang cara menyusui bayi yang benar dengan posisi duduk, berdiri, atau berbaring kalau posisinya duduk di sangga dengan bantal dibelakang, tangan kanan memegang tubuh bayi, dan tangan kiri menyangga payudara agar posisi mulut bayi masuk pada aerola,  yakin kan hidung bayi tidak sulit bernafas dan sebelum menyusui bayi terlebih dahulu ASI di keluarkan  sedikit lalu diolwskan pada bagian putting agar putting tidak lecet, tidak pecah-pecah. Frekuensi bayi menyusui 3 jam sekali.
Ev :  Ibu mengerti dan memahaminya
5.    Menjelaskan tentang personal higiene : untuk mencegah terjadinya infeksi, kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan yang sangat penting untuk tetap di jaga, anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, kemudian membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminya, jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
6.    Mengingatkan kembali ibu agar istrahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tanggga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristrahat selagi bayi tidur, jika ibu kurang istrahat itu akan mengurangi jumlah ASI yang di prroduksi, memperlambat proses involusi uterus  dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi.
Ev : ibu mengerti mengenai penjelasan yang telah dilakukan
7.    Dokter  melakukan visit dan hasilnya ibu di perbolehkan pulang
Ev : ibu pulang pada pukul 15.00 WIB.
8.    Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ke bidan terdekat 7 hari berikutnya.
Ev : Ibu mengerti dan akan melakukanya.

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Comment

Random Post

Powered by Blogger.
 
Support : Kebidanan | Bidan | Seputar Kebidanan
Copyright © 2013. Kebidanan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger